Identifikasi Isu Strategis Lingkungan Hidup di Pulau Flores

Pada hari Selasa tanggal 22 Juni 2021 telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Identifikasi Isu Strategis Lingkungan Hidup di Pulau Flores di Ruang Rapat Kantor Bapelitbang Kab. Sikka, Provinsi NTT. Kegiatan dihadiri oleh 27 peserta yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup, Bappeda Litbang, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata di Kab Sikka, Ende, dan Flores Timur, serta UPT KLHK yaitu BPKH Wilayah XIV Kupang dan BBKSDA NTT.

Ada 4 narasumber, yaitu Kepala Bidang PPSDALH P3E Bali Nusra dengan materi “Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan”, serta Kepala DLH Kab. Sikka, Kab. Ende, dan Kab. Flores Timur yang masing-masing menyampaikan materi “Isu dan Permasalahan Lingkungan Hidup Daerah”.

Berdasarkan hasil FGD, isu-isu dan permasalahan yang dapat dihimpun masing-masing kabupaten antara lain:

1. Kabupaten Sikka : (1) kebakaran hutan dan lahan (akibat pembukaan lahan untuk pertanian/perkebunan), (2) timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga, (3) limbah B3 (khususnys limbah Covid-19), (4) pertambangan batu dan pasir, dan (5) perambahan hutan.

2. Kabupaten Ende : (1) timbulan sampah, (2) penurunan debit air permukaan dan air tanah, (3) lahan kritis, dan (4) limbah domestik dan industri. Pada kesempatan ini, Kepala DLH Kabupaten Ende juga menyampaikan inovasi pengolahan sampah daerah berupa TOSS yang menghasilkan pellet pengganti bahan bakar minyak tanah dan batubara.

3. Kabupaten Flores Timut : (1) kerusakan habitat perairan pantai/laut akibat pemboman ikan, (2) pertambangan, (3) deforestasi hutan akibat kebakaran dan pertambahan, dan (4) minimnya RTH.

Isu-isu lingkungan hidup ini akan dihimpun sebagai input perencanaan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan serta pengelolaan sampah, limbah, dan B3 daerah di wilayah ekoregion Bali dan Nusa Tenggara, khususnya di Pulau Flores.

Top