Aksi Bersih Sampah Laut II

Permasalahan sampah laut menjadi perhatian serius di Bali, terutama saat musim hujan yang membawa tumpukan sampah kiriman ke kawasan pesisir. Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan, Aksi Bersih Sampah Laut kembali dilaksanakan di Bali, 19 Januari 2025, yang berlangsung di Pantai Kedoganan, Pantai Kelan, dan Pantai Jimbaran. Kegiatan ini merupakan aksi lanjutan dari Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta pada 4 Januari 2025. Aksi ini juga merupakan bagian dari Gerakan Bulan Cinta Laut.
Data menunjukkan bahwa sampah kiriman di Bali selama 2024-2025 diperkirakan mencapai 6.000 ton, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Setiap musim angin barat (Oktober-Maret), Pantai Kedonganan dan kawasan Jimbaran menghadapi ancaman sampah kiriman yang merusak keindahan pantai.
Kegiatan aksi bersih sampah laut ini merupakan kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)melibatkan kurang lebih 8.600 peserta dan aktivitasnya tersebar di 12 titik sepanjang garis Pantai Kelan, Kedonganan, hingga Jimbaran. Sebagai wujud kerja sama semua pihak dalam menghadapi ancaman sampah laut.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta perwakilan negara sahabat seperti Uni Emirat Arab (UEA), Norwegia, Denmark, dan UNDP Indonesia. Selain itu, berbagai komunitas peduli lingkungan, pelajar, pengusaha, serta masyarakat setempat juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Melalui Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut, Indonesia dan Uni Emirat Arab berkomitmen untuk berkolaborasi mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut. Salah satunya dengan pemberian bantuan berupa Trash boom untuk 14 sungai di Bali. Selain itu, KLH/BPLH juga menyerahkan satu unit dump truck, sedangkan KKP memberikan satu unit motor roda tiga dan 10 unit kano pengumpul sampah.
Dengan dilaksanakannya aksi bersama ini, diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah di Bali, sehingga Bali sebagai destinasi wisata senantiasa bersih dan lestari.