Ekspose DDDT TN Gunung Rinjani dan TN Komodo

egiatan ekpose dddt TN gunung rinjani dan TN komodo dilaksanakan hari jumat, 9 oktober 2018, bertempat di ruang rimbawan III gedung manggala wana bhakti. Acara ini dibuka oleh kepala p3e bali nusra (Drs. Rijaluzzaman) dan Direktur PJLHK yg diwakili oleh kasubdit promosi Ir. Ridwan. Kepala P3E Bali dan Nusra dalam sambutannya menyampaikan bahwa kajian ini sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung pembangunan parisiwata berkelanjutan yang menjadi isu strategis di ekoregion bali dan nusa tenggara. Sementara Direktur PJLHK dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas fasilitasi yang diberikan oleh P3E BN, harapannya kegiatan serupa dapat dilaksanakan di kawasan taman nasional lain karena informasi daya dukung merupakan instrumen yg penting dalam pengelolaan taman nasional. hadir sebagai narasumber kepala bidang inventarisasi dddt sdalh Suwardi, STP, M.Si, kasubid huhahu Wempy Endarwin, S.Hut, M.Sc kasubid ppek Cok Istri. M Handayani, ST, M.Si dengan didampingi pakar dalam yaitu Dr. Pipin Sadikin dari STP Sahid dan Wayan Damar Windu S.Si MSc dari Undiksa serta Ranny Yuneni dari WWF yang menjadi mitra dalam pelaksanaan kajian ini.

Tujuan dilaksanakannya kajian ini adalah untuk mengetahui kemampuan daya dukung kawasan TN gunung rinjani dan tn komodo terhadap kegiatan pariwisata sehingga aktivitas wisatawan ini tidak mengganggu ekosistem di taman nasional. Sedangkan manfaat yang diharapkan dr kajian ini adalah sebagai pedoman bagi pengelola taman nasional baik tn gunung rinjani maupun tn komodo khususnya dalam perencanaan pengembangan pariwisata di kawasan taman nasional, sebagai media koordinasi, sinkronisasi dan sinergi program-program pembangunan sektoral khususnya sektor
pariwisata utk mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Hasil dari perhitungan menunjukan bahwa secara keseluruhan jumlah kunjungan wisatawan baik di tngr dan tnk belum melampaui kapasitas daya dukungnya. Namun yang perlu menjadi perhatian antara lain distribusi pengunjung yang belum merata dan ada kecenderungan bahwa wisatawan terkonsentrasi pada area tertentu sehingga pemanfaatan potensi pariwisata tidak dapat dimanfaatkan secara optomal. isu lain juga perlu menjadi perhatian adalah aspek management yang belum optimal sehingga berdampak pada kapasitas daya dukung wisata pada kawasan tersebut. Salah satu rekomendasi dari pertemuan ini adalah perlunya penyetaraan/ standarisasi metode pengukuran daya dukung wisata kawasan konservasi sehingga bisa diterapkan di seluruh kawasan taman nasional di Indonesia.

 

Top