FGD Verifikasi Peta Jasa Ekosistem Pulau Bali

Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengadakan Forum Groups Discusion Verifikasi Analisis Peta Jasa Ekosistem Pulau Bali. Kegiatan tersebut diikuti oleh dua puluh orang peserta yang terdiri dari 4 (empat) orang narasumber/pakar dari universitas Udayana Bali, 1 (satu) orang narasumber dari ITB, instansi terkait seperti Bappeda, Dinas Kehutanan, BLH Provinsi Bali, BPKH, BKSDA, BPDAS Provinsi Bali masing masing 1 (satu) orang peserta, dan Kepala Bidang Inventarisasi sumber daya alam dan lingkungan hidup, kasubbid hutan dan lahan, kasubbid, pertambangan energi pertanian dan pesilat, serta kasubbid transportasi, manufaktur dan jasa, pejabat fungsional  pengawas lingkungan dan staf bidang inventarisasi daya dukung dan daya tampung sebanyak 11 orang.

Kegiatan forum group discusion tersebut dilaksanakan selama satu hari yakni pada hari Sabtu tanggal 14 Nopember 2015, dari pukul 09.30. s/d 17.00 Wita, bertempat di ruang rapat Jalak Bali, Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara, Jl. Ir. Juanda No. 2 Niti Mandala , Renon Denpasar Bali. Forum group discusion verifikasi Analisis Peta Jasa Ekosistem Pulau Bali di buka oleh Kabid. Inventariasi Daya Dukung dan Daya Tampung Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Pusat Pengendalian Pembanguan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara Kementeria Lingkungan Hidup dan Kehutanan DR. Drg. Abdul Muin, M.Si.

Dalam pembukaannya Kepala Bidang Inventariasai Daya Dukung dan Daya Tampung Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari pertemuan pertemuan FGD yang sudah dikerjakan sebelumnya, yakni sudah pertemuan yang ke -5. Dalam tahap ini pembahas verifikasi Analisis Peta Jasa Ekosistem Pulau Bali yang sudah di kerjakan oleh Pakar dari Universitas Gajah Mada pada Pertemuan sebelumnya. Pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan tanggapan, klarifikasi, tentang hasil peta jasa ekosistem yang sudah dibuat, untuk mengklarifikasi apakah klasifikasi yang dihasilkan sudah sesuai dengan kondisi exsiting di Pulau Bali.

Dalam pertemuan tersebut di bagi dalam dua sesi yakni sesi pertama di isi pemahaman dan penjelasan tentang metode yang tepat dan akan digunakan untuk menghitung daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di Pulau Bali yakni dengan metode pairwise comparison. Dalam menghitung daya dukung dan daya tampung lingkungan ini merupakan pekerjaan yang relatif baru di kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, maka dalam menghitung kita baru mencari bentuk dan model metode yang dianggap pasti yang digunakan untuk menghitung daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tersebut, hal ini tentu mengalami beberapa perubahan dalam menetukan metodenya, demikian sambutan yang disampaikan oleh kabid. Inventarisasi Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup.

DR. Ahmad Riqqi, Kepala Pusat Pengembangan dan Penelitian Institut Teknologi Bandung memaparkan metode pairwise comparison, yang dianggap tepat untuk menghitung daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Pulau Bali, karena karakteristik wilayah yang mendukung. Pairwise Comparison adalah metode perhitungan dengan cara mebandingkan antara subyek satu dengan obyek yang lainnya dalam menentukan nilai.

Selanjutnya sesi kedua yang meminta tanggapan dan masukan tentang hasil peta jasa ekosistem yang sudah dibuat untuk dianalisis yang terdiri dari empat pakar ahli dari universitas Udayana, Bali yakni Prof. Ir. Wayan Arthana, Ms. Phd, DR. I Wayan NuarsaM.Si, DR. Ir. I Made Sudarma, MS dan Abdul Rahman As-syukur, SP. M.Si.

Tujuan dari kegiatan ini adalah (1) untuk mendapatkan metode yang tepat dalam menilai jasa ekosistem di Pulau Bali, (2) untuk meminta tanggapan, masukan terhadap peta jasa ekosistem yang telah disusun oleh P3E Balinusra.

Sedangkan target dari kegiatan FGD adalah peserta dapat pengetahuai tentang metode pairwise comparison yang akan digunakan untuk menghitung daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup di pulau Bali, dan peserta bisa mengolah data dengan metode pairwise comparison tersebut dengan bantuan aplikasi GIS.

Selanjutnya dalam mengakhiri dan menutup kegiatan FGD Verifikasi Analisis Peta Jasa Ekosistem Pulau Bali, Kabid. Inventariasasi mengatakan bahwa untuk kesempurnaan dan perbaikan data yang akan dihasilkan nanti masih akan ada satu kali lagi pertemuan untuk membahas dan menganalisis peta jasa ekosistem yang sudah dibuat oleh P3E Balinursa dan pertemuan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember 2015 di Bali, untuk itu Kabid. Sekaligus mengundang para pakar dalam pertemuan nanti untuk meminta masukan, tanggapan dan saran terhadap peta jasa ekosistem yang akan dianlisis nanti. Selanjutnya kabid. Inventariasasi mengucapkan terima kasih atas kehadirannya, semoga kegiatan FGD ini bermanfaat dan komunikasi antara P3E Balinusra dengan para pakar tetap  berjalan dengan baik. Begitu ujarnya kata Dr. Ir. Abdul Muin, M.Si,  dalam mengakhiri sambutannya.

Top