Pengelolaan Ekosistem Danau Batur

Danau Batur yang terletak di Kecamatan Kitamani, Kabupaten Bangli, merupakan danau terbesar di Pulau Bali. Danau ini menjadi tumpuan utama secara alami sebagai cadangan air untuk Bali serta keberadaannya menciptakan ekosistem spesifik di sekitarnya untuk menjaga keberlangsungan daur hidrologi bagi Bali secara keseluruhan. Danau Batur merupakan salah satu dari 15 (limabelas) danau yang menjadi prioritas pemulihan kerusakan danau di Indonesia berdasarkan kesepakatan Bali tahun 2009 tentang pengelolaan danau berkelanjutan. Kesepakatan tersebut dideklarasikan atas keprihatinan kondisi ekosistem danau di Indonesia yang semakin terancam akibat kerusakan dan pencemaran lingkungan pada daerah tangkapan air (DTA) hingga perairan danaunya.

Sebagai suatu sistem sumber daya air, perairan ekosistem Danau Batur mengandung potensi sumberdaya hayati dan non hayati yang belum terdata dan terinventarisasi secara memadai dalam rangka pendayagunaan bagi pengembangan aktivitas pertanian dan perikanan perairan umum. Pengembangan pertanian dan perikanan Danau Batur mempunyai arti yang strategis dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar danau, pelestarian keanekaragaman hayati dan pengembangan pariwisata.

Lokasi sekitar Danau Batur memiliki beragam kondisi topografi dengan tingkat kemiringan berkisar antara 0 sampai dengan 25%, 25 sampai dengan 40% dan lebih dari 40%. Selain itu berdasarkan ketinggian dari permukaan air laut, Danau Batur terletak antara 1000m di atas permukaan laut. Dataran tertinggi terletak antara 3000m – 4000m diatas permukaan air laut. Luas permukaan danau mencapai 16,05 km2 dengan luas daerah tangkapan menurut hitungan pada peta Bakosurtanal sebesar 102,50 km2 (Dinas PU Prov.Bali).

Menurut Kemmeling (1918) dan Stehn (1928), kaldera Batur merupakan ketel raksasa berukuran 13,8 x 10 km. Kaldera ini tertutup dari segala arah yang merupakan salah satu kaldera terbesar dan terindah di dunia. Pematang kaldera ini tingginya berkisar antara 1267m – 2115m (puncak Gunung Abang). Tekstur tanah pada daerah tangkapan danau Batur berkisar dari tekstur pasir berlempung sampai lempung berpasir. Tekstur pasir berlempung tersebar pada daerah sebelah timur dan selatan danau, yaitu pada penggunaan lahan tegalan (kebun sayur mayur). Pada  penggunan lahan hutan tekstur tanahnya didominasi oleh lempung berpasir, demikian pula pada daerah sebelah barat dan utara danau.

Danau Batur memiliki potensi yang sangat penting untuk mendukung kehidupan manusia. Fungsi danau selain sebagai fungsi ekologi dan kaya dengan keanekaragaman hayati, juga memiliki fungsi untuk menunjang kehidupan manusia disekitar danau Batur. Danau Batur memiliki 4 potensi kegiatan utama yaitu pariwisata, perikanan, pertanian  hortikultura dan fungsi lingkungan. Keempat potensi ini tertuang di dalam RTRW Kabupaten Bangli No. 9 Tahun 2013.

Pemanfaatan Danau Batur sebagai salah satu obyek wisata di Bali berkaitan dengan potensi yang dimilikinya, yaitu wisata alam dan wisata budaya. Wisata alam merupakan bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan keindahan alam yang sangat mempesona, dimana Danau Batur berada tepat di kaki Gunung Batur. Sedangkan wisata budaya, sebagai pendukung wisata alam yang ada di danau Batur salah satunya adalah desa Trunyan, Desa Trunyan memiliki ciri khas dan keunikan tradisi dalam melakukan pemakaman mayat, dimana prosesi orang yang telah meninggal tidak dikubur ataupun dibakar melainkan diletakkan di bawah  pohon yang harum “Taru Menyan”, sehingga tidak menimbulkan bau sama sekali dan ini menjadi obyek wisata budaya andalan di Kabupaten Bangli. Disamping itu Danau Batur juga merupakan salah satu warisan budaya dunia yaitu sebagai Batur Global Geopark yang diumumkan oleh UNESCO.

Potensi  lain yang ada di danau Batur juga adalah fungsi lingkungan hidup, dimana ekosistem danau Batur merupakan danau alam yang merupakan  sumber air permukaan terbesar di Pulau Bali dengan luas kawasan kurang lebih 1.667 ha. Disamping itu danau Batur juga memiliki fungsi sebagai sumber keanekaragaman hayati, baik biota darat maupun biota air.

Berbagai aktivitas yang memanfaatkan ekosistem Danau Batur diantaranya; sebagai air baku  bagi beberapa daerah di Bali, sempadan danau untuk pertanian, perikanan tangkap dan perikanan budidaya, pariwisata, sumber plasma nuftah, tempat berlangsungnya siklus hidup jenis flora dan fauna yang penting, reservoir alam, tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, memelihara iklim mikro dimana keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaban dan tingkat curah hujan setempat, dan tempat sarana pendidikan.

Pemanfaatan Danau Batur yang dilakukan tanpa adanya upaya pengelolaan menyebabkan timbulnya permasalahan lingkungan di Danau Batur.

Berbagai permasalahan yang terjadi di pada kawasan Danau Batur :

  1. 1. Kerusakan dan penyempitan areal hutan
  2. 2. Alih Fungsi Lahan
  3. 3. Erosi dan Sedimentasi
  4. 4. Pencemaran air danau
  5. 5. Pemanfaatan air yang berlebihan
  6. 6. Eutrofikasi

Kebijakan dan strategi  Provinsi Bali dalam pengembangan  kawasan strategis adalah :

  1. Pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
  2. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan dalam pengembangan perekonomian provinsi yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional dan internasional
  3. Pelestarian dan peningkatan nilai sosial budaya daerah Bali

Dalam pengelolaan ekosistem danau Batur beberapa program yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi Bali adalah :

  1. Masterplan Pengelolaan Ekosistem Danau Batur.
  2. RADT Pengelolaan Ekosistem Danau Batur.
  3. Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Danau Batur.
  4. Grand Design Gerakan Penyelamatan Danau (Germadan) Batur.
  5. Kebijakan pemerintah daerah dalam pengelolaan Danau Batur tertuang di dalam RTRW Kabupaten

Adapun upaya  lainnya yang harus dilakukan adalah :

  1. Melakukan konservasi pada zona penyangga dan hulu yang menjadi sumber pendangkalan Danau Batur.
  2. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pelestarian Danau Batur.
  3. Memulihkan keanekaragaman hayati danau melalui pemantauan kualitas air danau dan identifikasi biota air.
  4. Restorasi dan rehabilitasi kerusakan daerah tangkapan air, sempadan dan perairan kawasan ekosistem danau Batur.
Top