Pertemuan Pemulihan Ekosistem Danau Batur

Pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2017, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara (P3E Bali-Nusra) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli menyelenggarakan Pertemuan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Danau Batur di Ruang Rapat Budi Mukti Bhakti (BMB) Setda Kabupaten Bangli. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan komitmen para pihak yang tertuang dalam Dokumen Germadan Danau Batur 2014, serta menata ulang dan mengevaluasi program dan kegiatan para pihak (Pusat dan Daerah) agar berjalan efektif, efisien dan tanpa tumpang tindih. Hadir dalam pertemuan perwakilan dari Direktorat Pengendalian Kerusakan Perairan Darat (PKPD) KLHK, Bappeda Prov. Bali, Dinas LH Prov. Bali, Dinas Kehutanan Prov. Bali, Dinas PUPR Prov. Bali, Dinas Pertanian Prov. Bali, Dinas LH Kab. Bangli, Dinas Parbud Kab. Bangli, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (KPK) Kab. Bangli, BPDASHL Unda Anyar, BKSDA Bali, BWS Bali-Penida, UPT Museum Geopark Batur, Kodim 1626/Bangli, Camat Kintamani, serta tokoh masyarakat sekitar Danau Batur.

Sebagai danau prioritas I nasional, Danau Batur menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembangunan nasional dan daerah di Provinsi Bali, atau Kabupaten Bangli pada khususnya. Kepentingan ekonomi dan pengembangan wilayah perlu disinergikan dengan kepentingan konservasi sumber daya alam. Sebagaimana diketahui, Danau Batur telah ditetapkan menjadi Kawasan Minapolitan melalui Keputusan Bupati Bangli Nomor 523/171/2010 dan menjadi penyumbang terbesar PDRB subsektor perikanan bagi Kabupaten Bangli. Selain itu, Danau Batur juga ditetapkan sebagai bagian dari Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (KDTWK) Kintamani, Geopark Batur, dan kawasan strategis berdasarkan kepentingan sosial-budaya (Pura Batur).

Dalam pertemuan tersebut didahului laporan Kepala P3E Bali-Nusra (Drs. Rijaluzzaman), sambutan Direktur PKPD KLHK (Ir. Hermono Sigit), arahan Bupati Bangli (I Made Gianyar, S.H., M.Hum.) yang sekaligus membuka acara, dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Dalam laporannya, Kepala P3E Bali-Nusra menekankan perlunya sinergitas antar-sektor dalam pengelolaan Danau Buyan untuk mengatasi keterbatasan anggaran serta tumpang tindih kewenangan dan kegiatan. Direktur PKPD mengingatkan kembali 9 Program Prioritas dan 3 Program Prioritas Rencana Aksi Penyelamatan Danau Batur yang tercantum dalam dokumen Germadan Danau Batur 2014. Adapun Bupati Bangli dalam arahannya menekankan adanya komitmen yang tinggi dari Pemda dan masyarakat Bangli dalam upaya pelestarian Danau Batur, karena mereka adalah pihak yang paling dekat dengan danau yang merasakan manfaat sekaligus kerugian apabila ekosistem danau rusak. Oleh karena itu, Bupati Bangli mengharapkan komitmen kongkrit para pihak dalam memperbaiki ekosistem Danau Batur. Pertemuan ini diharapkan bukan hanya sekedar menghasilkan wacana, akan tetapi kegiatan nyata yang akan dilakukan para pihak di Danau Batur pada tahun 2017.

Dalam sesi diskusi dirumuskan kesepakatan Rencana Program/Kegiatan Pemulihan Ekosistem Danau Batur yang ditandatangani oleh para pihak yang hadir dalam pertemuan, termasuk Bupati Bangli, Kepala P3E Bali-Nusra, dan Direktur PKPD KLHK. Adapun rumusan kesepakatan tersebut yaitu :

  1. Dinas LH Prov. Bali : pemantauan kualitas air, pembersihan gulma, penghijauan, bantuan pengolah kompos, sosialisasi penghentian sirtu (Galian C), serta pengurangan sedimentasi melalui program Sanimas dan biogas;
  2. Dinas PU Prov. Bali : program pendampingan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air (TKPSDA);
  3. Dinas PKP Kab. Bangli : survei zonasi pertanian dan melanjutkan Program Minapolitan.
  4. KPH Bali Timur : rehabilitasi hutan dan lahan serta pemberdayaan masyarakat melalui perhutanan sosial;
  5. BPDASHL Unda Anyar : pelaksanaan kegiatan RHL dan pemantauan kualitas air danau;
  6. BKSDA Bali : peningkatan kerjasama dengan Pemda Kab. Bangli; peningkatan kerjasama dengan Kementerian ESDM; pembangunan sarpras wisata alam, panggung budaya, trek sepeda, dan camping ground; penataan pendakian; dan pembuatan jalur trekking;
  7. BWS Bali-Penida : kegiatan operasional dan pemeliharaan Danau Batur, penyusunan daya dukung Penanganan, pembangunan batas badan/tanggul, dan Studi sempandan empat Danau di Prov. Bali (termasuk Danau Batur), pembangunan Sistem Penyediaan Air Baku (SPAB) kawasan danau, serta pembangunan sistem irigasi kawasan danau;
  8. Museum Geopark : pengamatan gunung api Batur dan sosialisasi kebencanaan kegeologian.
Top