Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen di TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) Center Gema Santi Karangdadi

Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen di TOSS

Melanjutkan kegiatan sebelumnya, pada hari kedua (2/12/2021) Tim P3E Bali Nusra mendampingi Tim Direktorat Pengelolaan Sampah, Ditjen PSLB3 melakukan kunjungan lapangan dalam rangka penerapan Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen di TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) Center Gema Santi Karangdadi, Kab. Klungkung dan TPST Samtaku Jimbaran, Kab. Badung. Report singkat hasil kunjungan masing-masing lokasi yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut:

1. TOSS Center Gema Santi, Kabupaten Klungkung

  1. Kegiatan pemantauan lapangan diawali dengan pertemuan di ruang pertemuan TOSS Center. Pertemuan dibuka dengan sambutan dari perwakilan Tim KLHK (Kasubdit Barang dan Kemasan, Ujang Solihin S.), lalu sambutan dan arahan dari Bupati Klungkung (I Nyoman Suwirta), dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Kepala Dinas LH dan Pertanahan Kab. Klungkung (Ketut Suadnyana), Ketua Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia/APSI Bali (Putu Ivan Yunata), Bali Waste Cycle/BWC, dan perwakilan manajemen Le Minerale (Gustav).

  2. Dalam sambutan dan arahannya, Bupati Klungkung menekankan sebuah poin penting dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Klungkung yaitu “Kolaborasi merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan sampah”. Sebagai wujud implementasinya, Pemkab. Klungkung melalui Koperasi Gema Nadi Lestari bekerja sama dengan DPD APSI Bali-Nusra melalui Bali Waste Cycle (BWC) membentuk TOSS Center Gema Santi pada tahun 2017 untuk mengatasi permasalahan sampah yang menumpuk di TPA.

  3. TOSS Center mengolah sampah organik dan non-organik yang telah dipilah di level rumah tangga. Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dikumpulkan dan dikerjasamakan dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) untuk didaur ulang.

  4. Le Minerale sebagai produsen makanan minuman dalam kemasan memberikan bantuan hibah sarana prasarana di TOSS Center berupa jembatan timbang, mesin conveyor, mesin press, dan timbangan digital. Dengan bantuan sarana prasarana ini, kinerja dan kapasitas pengelolaan sampah di TOSS Center meningkat. Rata-rata sampah yang masuk di TOSS Center dan terkelola sekitar 19 truk atau 38 ton per hari.

  5. Jadwal pengangkutan sampah TOSS Center dibedakan berdasarkan jenis sampahnya. Sampah anorganik diangkut pada hari Senin dan Jumat, sedangkan sampah organik pada Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. Penjadwalan pengangkutan sampah dilakukan untuk mengedukasi dan membiasakan masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah di level rumah rumah tangga.

  6. Residu yang tersisa dari pengolahan di TOSS sekitar 20-30% dan ketaatan masyarakat dalam pemilahan sampah pada bulan September sebesar 82,86%.

  7. Kasubdit Barang dan Kemasan menyampaikan pengelolaan sampah di daerah akan terkelola dengan baik jika kepala daerah peduli dan berkomitmen terhadap isu lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah. Pemerintah Pusat akan membantu Pemerintah Daerah yang terbukti berkomitmen dalam pengolahan sampah. Hal ini terbukti Kabupaten Klungkung mendapatkan DAK tahun 2022 sebesar Rp 1,6 M.

2. TPST Samtaku Jimbaran

  1. TPST Samtaku dibangun atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Badung dengan PT. Danone-AQUA dan PT. Reciki Mantap Jaya (Reciki) dengan menerapkan konsep Zero Waste to Landfill atau sampah yang terkumpul akan dikelola sehingga dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya.

  2. TPST Samtaku memiliki kapasitas 120 ton per hari dan mampu menghasilkan 40 ton bahan kompos setiap harinya. Saat ini, sampah yang masuk dan diolah baru ± 70 ton per hari. Saat ini, TPST Samtaku melayani 6 (enam) desa di Kabupaten Badung yaitu Desa Jimbaran, Kedonganan, Kelan, Bualu, Tanjung Benoa dan Kutuh.

  3. Selain mengeloa sampah, TPST Samtaku juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pembuatan wahana edukasi dan sosialisasi langsung yang ditargetkan menjangkau 10.000 rumah tangga.

  4. Sampah organik dikelola menjadi kompos dan sebagian diproses bersama residu (popok, puntung rokok, dll.) yang selanjutnya diproses dengan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel). Material yang sudah dipress diangkut oleh Bali Waste Cycle untuk dipilah lebih lanjut. Sementara untuk botol PET disalurkan kepada Veolia, mitra supplier rPET Aqua.

Tim P3E Bali Nusra : Laksmi Wiratini, Dony Arif Wibowo, I.G.G.N. Hendra Wiguna, dan N.K. Dian Asri Lestari.

 

Top